Tanaman Obat : SEMANGGI GUNUNG

Tanaman Obat

SEMANGGI GUNUNG
(Hydrocotyle sibthorpioides Lam.)

Nama Lokal :
Pegagan embun, semanggi (Jawa).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh merayap, ramping, subur di tempat lembab, terbuka maupun teduh di pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan rumput dan tempat lain sampai setinggi kira-kira 2.500 meter dpl. Batang lunak, berongga, panjang 45 cm atau lebih, daun tunggal berseling, bertangkai panjang, bentuk bulat atau reniform dengan pinggir terbagi menjadi 5-7 lekukan dangkal, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ketiak daun, warna kuning.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati :
Sakit kuning, pengecilan hati dengan busung, batu empedu, batu dan infeksi saluran kencing, batuk dan sesak nafas, sariawan, radang tenggorok, infeksi amandel, infeksi telinga tengah.
Komposisi :
Kandungan kimia : mengandung minyak menguap, coumarin, hyperin.

Tanaman Obat : SECANG

Tanaman Obat

SECANG
(Caesalpia sappan L.)


Nama Lokal :
Secang (Sunda); kayu secang, soga jawa (Jawa).
Uraian :
Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 meter dpl, seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan terkadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 5-10 meter, batang dan percabangannya berduri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun 10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang 10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila direbus memberi warna merah gading muda dan dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Diare, disentri, TBC, luka dalam, sifilis, darah kotor, muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah, malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata.


Komposisi :
Kandungan kimia : Kayu:asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Daun: 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna.

Tanaman Obat : SALAM

Tanaman Obat

SALAM
(Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.)

Nama Lokal :
Gowok, (Sunda); manting (Jawa); salam (Indonesia, Sunda, Jawa, Madura).
Uraian :
Salam tumbuh liar di hutan dan pegunungan, atau ditanam di pekarangan dan sekitar rumah. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800 meterdpl. Pohon tumbuh rimbun, tinggi mencapai 25 meter, berakar tunggang; batang bulat, permukaan licin. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai yang panjangnya 0,5-1 cm. Helaian daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15 cm, lebar 3­8 cm, pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda. Daun bila diremas berbau harum. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai yang keluar dari ujung ranting, warnanya putih, baunya harum. Buahnya buah buni, bulat, diameter 8-9 mm, warnanya bila muda hijau, setelah masak menjadi merah gelap, rasanya agak sepat. Biji bulat, penampang sekitar 1 cm, warnanya coklat. Salam ditanam untuk diambil daunnya sebagai pelengkap bumbu dapur, kulit pohonnya dipakai sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu. Perbanyakan dengan biji, cangkok, dan stek.

Khasiat untuk kesehatan :
Diare, sakit maag, kencing manis, mabuk akibat alkohol.
Komposisi :
Kandungan kimia : Minyak atsiri (0,05 %) mengandung sitral dan eugenol, tanin dan flavonoida.

Tanaman Obat : RUMPUT MUTIARA

Tanaman Obat

RUMPUT MUTIARA
(Hedyotis corymbosa (L.] Lamk.)

Nama Lokal :
Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia); daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta); katepan, urek-urek polo (Jawa); pengka (Makasar).
Uraian :
Rumput ini tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15-50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan dan mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2-5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyai rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5-10 mm. Buah bulat, ujungnya pecah-pecah.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Amandel, gondongan, radang usus buntu, hepatitis, penyakit radang panggul, infeksi saluran kemih, bisul, borok, kanker lambung, kanker cervix, kanker payudara.

Komposisi :
Kandungan kimia : hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides.

Tanaman Obat : RAMBUTAN ?

Tanaman Obat

RAMBUTAN
(Nephelium lappaceum L.)

Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: rambutan, rambot, rambut, rambuteun, rambuta, jailan, folui, bairabit, puru biancak, hahujam, kakapas, likis, takujung alu. Jawa : rambutan, corogol, tundun, bunglon, buwa buluwan. Nusa Tenggara : buluan, rambuta. Kalimantan : rambutan, siban, banamon, beriti, sanggalaong, sagalong, beliti, malit, kayokan, bengayau, puson. Sulawesi : rambutan, rambuta, rambusa, barangkasa, bolangat, balatu, balatung, walatu, wayatu,  wilatu, wulangas, lelamu, lelamun, toleang. Maluku : rambutan, rambuta. Nama simplisia Nephelli lappacei Semen (biji rambutan). Nephelli lappacei Pericarpium (kulit buah rambutan).
Uraian :
Rambutan ditanam sebagai pohon buah dan kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300-600 meter dpl. Pohon dengan tinggi 15-25 meter ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2-4 pasang. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang 7,5-20 cm, lebar 3,5-8,5 cm, ujung dan pangkal runcing,tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda. Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4-5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulitbuahnya berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih : transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kulit buah    :  untuk mengatasi disentri, demam.
Kulit kayu    :  untuk mengatasi sariawan.
Daun             :  untuk mengatasi diare, menghitamkan rambut.
Akar             : untuk mengatasi demam.
Biji                :  untuk mengatasi kencing manis.
Komposisi :
Buah mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic substances, dan zat besi.

Tanaman Obat : PRASMAN

Tanaman Obat

PRASMAN
(Eupatorium triplinerve Vahl.)

Nama Lokal :
Jukut prasman (Sunda); godong prasman, raja panah (Jawa)­; acerang, daun prasman, daun panahan (Sumatera).
Uraian :
Tanaman ini berasal dari Amerika tropis. Tanaman ini banyak membentuk anakan dan dapat ditemukan mulai dataran rendah' sampai ketinggian 1.600 meter dpl. Banyak ditanam di daerah perbukitan dan pegunungan rendah dekat perumahan. Semak, tinggi 50-100 cm. Batang berkayu, beruas-ruas, bercabang, berambut tebal, merah muda. Daun tunggal, letak berhadapan,  bentuknya lanset, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan licin, dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 5-8 cm, lebar 1-2 cm, hijau. Bunga majemuk, keluar dari ujung batang, kelopak lepas, terdiri dari 5 daun kelopak, hijau, keunguan, mahkota bentuk bintang, kecil, berambut putih, ungu kemerahan. Perbanyakan dengan biji atau stek akar.

Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Sariawan, kurang napsu makan, mimisan, haid tidak teratur, kencing sedikit, sembab, busung air, demam, pilek, diare kronis.
Komposisi :
Kandungan kimia : daun prasman mengandung minyak asiri (antara lain kumarin), ayepanin (7-methoxy-kumarin), ayepin, dan timohidrokuinon. Zat aktif ayapanin dan ayepin berkhasiat hemostatis. Sedangkan akar prasman mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol.

Tanaman Obat : PINANG

Tanaman Obat

PINANG
(Areca catechu L.)

Nama Lokal :
Jambe, penang, wohan (Jawa); pineng, pineung, pinang, batang mayang, batang bongkah, batang pinang, pining, boni (Sumatra); gahat, gehat, kahat, taan, pinang (Kalimantan).
Uraian :
Pohon pinang umumnya ditanam di pekarangan, di taman-taman atau dibudidayakan. Namun terkadang juga tumbuh liar di tepi sungai dan tempat-tempat lain, dapat ditemukan dari 1-1.400 meter dpl. Pohon berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10­-30 meter, diameter 15-20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas. Daun majemuk menyirip tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun 1-1,8 m, anak daun mempunyai panjang 85 cm, lebar 5 cm, dengan ujung sobek dan bergigi. Tongkol bunga dengan seludang panjang yang mudah rontok, keluar dari bawah roset daun, panjang sekitar 75 cm, dengan tangkai pendek bercabang rangkap. Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang 3,5 -7 cm, dinding buah berserabut, bila masak warnanya merah orange. Biji satu, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Pelepah daun digunakan untuk pembungkus makanan, bahan campuran untuk pembuatan topi, dsbnya. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Biji         : cacingan, perut kembung akibat gangguan pencernaan, bengkak karena retensi cairan, rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri, edema, malaria, memperkecil pupil mata pada glukoma.
Daun      : tidak napsu makan, sakit pinggang.
Sabut     : gangguan pencernaan, sembelit, edema dan beri-beri.
Komposisi :
Kandungan kimia : biji mengandung 0,3-0,6% alkaloid, seperti arekolin (C8H13NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tanin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid, dibandingkan biji yang telah diproses.