Tanaman Obat : Tanaman JINTAN PUTIH

Tanaman Obat

JINTAN PUTIH
(Cuminum cyminum, Linn.)

Nama Lokal :
Jintan putih (Indonesia), jinten putih (Jawa), ginten (Bali), jinten bodas (Sunda), jhinten pote (Madura), jeura engkut, jeura putih (Aceh), jinten pute (Bugis).
Uraian :
Jintan putih dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan untuk memasak. Disamping itu, biji jintan putih juga digunakan sebagai pelengkap ramuan obat-obatan tradisional. Biji jintan putih memiliki aroma yang harum dan menarik. Jintan putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim sejuk, seperti misalnya di daerah India utara dekat kaki pegunungan Himalaya. Di Indonesia meskipun dapat tumbuh, tetapi pada umumnya kurang baik. Jintan putih mempunyai batang kayu dan daunnya bersusun melingkar dan bertumpuk. Daun jintan putih mempunyai pelepah daun seperti ranting-ranting kecil. Bentuk daun jintan putih tidak berwujud lembaran, tetapi lebih mirip benang-benang kaku dan pendek. Warna dominan tumbuhan ini hijau dan bunganya berukuran kecil berwarna kuning tua ditopang oleh tangkal yang agak panjang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Jantung, haid tidak lancar, sulit tidur.
Komposisi :
Biji jintan putih mengandung unsur minyak menguap sebanyak kurang dari 8%.

Tanaman Obat : JERUK PURUT

Tanaman Obat

JERUK PURUT
 (Citrus hystrix D.C.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: unte mukur, u. pangir (Batak), lemau purut, l. sarakan (Lampung), lemao puruik (Minangkabau), dema kafalo (Nias). Jawa: limau purut, jeruk wangi, jeruk purut (Sunda, Jawa). Bali: jeruk linglang, jeruk purut. Flores: mude matang busur, mude nelu. Sulawesi: ahusi lepea (Seram), Maluku: Munte kereng (Alf'uru), usi ela (Amhoh), lemo jobatai, wama faleela (Halmahera). Nama simplisia Citri hystricis Folium (daun jeruk purut), Citri hystricis Pericaipium (kulit buah jeruk purut).
Uraian :
Jeruk purut banyak ditanam, di pekarangan atau di kebun kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8-15 cm, lebar 2-6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan.  Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue atau dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Buah, jeruk purut digunakan untuk mengatasi : influenza, badan terasa lelah, rambut kepala yang bau (mewangikan kulit), serta kulit bersisik dan mengelupas.
Daun, jeruk purut digunakan untuk mengatasi : badan letih dan lemah sehabis sakit berat.
Komposisi :
Daun mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri 1-1,5% v/b. Kulit buah mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid, dan minyak asiri yang mengandung sitrat 2­2,5% v/b.

Tanaman Obat : JERUK NIPIS

Tanaman Obat

JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia, Swingle.)

Nama Lokal :
Jeruk Nipis (Indonesia), jeruk pecel (Jawa); limau asam (Sunda).
Uraian :
Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan pendu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 ½ tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwarna putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman  jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Amandel, malaria, ambeien, sesak nafas, influenza, batuk; sakit panas, sembelit, terlambat haid, perut mules saat haid, disentri, perut mulas, perut mual, lelah, bau badan, keriput wajah.
Komposisi :
Jeruk nipis mengandung limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: vitamin C 27 mg, kalsium 40 mg, fosfor 22 mg, hidrat arang 12,4 gr, vitamin B1 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,1 gr, kalori 37 gr, protein 0,8 gr dan air 86 gr. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, ; sitral dan asam sitrat.

Tanaman Obat : JENGGER AYAM

Tanaman Obat

JENGGER AYAM
(Celosia cristata L.)


Nama Lokal :
Nama daerah Sumatera: celala (Gayo), banda ulu (Toba), bunga tali (Palembang). Jawa: jawer hayam,  j.kotok (Sunda), bayem cenggeng, jengger ayam (Jawa), jhanghar ayam, rebha mangsor (Madura). NusaTenggara: janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manula larit (Timor). Sulawesi: tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api (Minahasa), laya (Gorontalo), langgelo (Buol), kaputi ayam, rangrang jangang (Makasar), bunga taei manu, puwa ri sawito (Bugis). Maluku: wire, kolak (Kai), toko marerede (Halmahera), sule-sule (Ternate). Melayu: bayam biludu, rara ayam. Nama simplisia Celosiae cristatae Flos (bunga jengger ayam).
Uraian :
Umumnya, jengger ayam ditanam di halaman dan di taman-taman, jarang terdapat tumbuh liar. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Terna semusim ini tumbuh tegak, tinggi 60-90 cm, berbatang tebal dan kuat, bercabang, beralur. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sedikit garis merah di tengah daun. Bunga majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang, keluar di ujung batang atau di ketiak daun, warnanya ungu, merah, dadu, atau kuning. Buah kotak, bulat telur, merah kehijauan, retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil, berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Bunga digunakan untuk pengobatan: perdarahan seperti mimisan, batuk darah, muntah darah, air kemih berdarah, wasir berdarah, perdarahan rahim, disentri, diare, penglihatan kabur, mata merah, infeksi saluran kencing, kencing nanah, dan keputihan.
Komposisi :
Bunga mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan. polifenol.

Tanaman Obat : JATI BELANDA

Tanaman Obat

JATI BELANDA
(Guazuma ulmifolia Lamk, var. Tomentosa Schum.)

Nama Lokal :
Nama simplisia : Gliazumae Folium; daun jati Belanda.
Uraian :
Tanaman potion, tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak alur, berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Daun        : kegemukan.
Buah        : bronkhitis.
Biji           : kegemukan, sakit perut.
Komposisi :
Tanin, lendir, zat pahit, dan damar.

Tanaman Obat : JAYANTI

Tanaman Obat

JAYANTI
(Sesbania sesban Merr.)


Nama Lokal :
Jayanti (Sunda), janti, giyanti, kelor wana (Jawa).
Uraian :
Jayanti banyak ditemukan di Jawa dan biasa di tanam di pekarangan, galengan sawah atau di perkebunan sebagai tanaman naungan, penahan angin atau pupuk hijau. Tanaman ini dapat ti.unbuh pada tanah yang j elek dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai sekitar 800 meter dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-6 meter, banyak bercabang, tumbuhnya cepat. Daun berupa daun majemuk menyirip, dengan 7-25 pasang anak daun. Anak daun berbentuk garis sampai memanjang, bertangkai pendek, ujung bulat, tepi rata. Bunga dalam tandan, warnanya kuning. Buahnya buah polong, tumbuh menggantung, berbentuk garis. Daunnya dapat dimasak dan dimakan sebagai sayur. Selain itu, daunnya juga dapat digunakan untuk pupuk hijau dan digunakan sebagai makanan ternak. Perbanyakan dilakukan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun             : demam, cacingan, TB Paru, radang selaput lendir mata, infeksi ginjal.
Kulit              : sukar berkeringat, kencing kurang lancar, kencing nanah
Biji                : kepala pusing, batuk, keguguran, datang haid tidak teratur.
Akar              : kencing nanah, sifilis.
Minyak         : borok, koreng, kudis, trachoma.

Tanaman Obat : JARONG

Tanaman Obat

JARONG
(Achyranthes aspera Linn.)


Nama Lokal :
Jarongan, jarong lalaki, daun sangketan, nyarang (Jawa).; Sui in sui, sangko hidung (Sulawesi); rai rai, dodinga (Maluku).
Uraian :
Merupakan terna 1 atau 2 tahunan, tegak, tinggi mencapai 1 meter. Batang bersegi empat, warna hijau atau sedikit merah muda, bercabang banyak. Daun tunggal, duduk berhadapan, bertangkai warna hijau, bentuk bulat telur sungsang sampai jorong memanjang. Panjang daun 1,5 -10 cm, kedua permukaan daun berambut. Ujung daun tumpul atau memudar, pangkal daun menyempit, pinggir rata atau agak bergelombang, tulang daun menyirip. Bunga tumbuh di ujung tangkai/antara percabangan berbentuk tandan (seperti tangkai padi), kuntum bunga hijau, bulir bulat keras dan tajam.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Demam, panas, malaria, enteritis, amandel, radang paru, gondongan, reumatik, infeksi ginjal, nyeri menstruasi, muntah darah, kencing darah, mudah persalinan, kencing batu.
Komposisi :
Kandungan kimia : Akirantin, glokosa, galaktosa, reilosa, ramnosa, alkaloid. Biji: Hentriakontan, sapogenin. Akar: Betain, ecdysterone, triterpenoid saponins.

Tanaman Obat : JARAK ULUNG

Tanaman Obat

JARAK ULUNG
(Jatropha gossypifolia L.)


Nama Lokal :
Jarak kosta merah, jarak landi, jarak Cina (Jawa), kaleke bacu, kaleke jharak, kaleke jharat (Madura), jarak ulung (Lampung).
Uraian :
Tanaman ini umumnya tumbuh liar di tepi jalan, lapangan rumput atau di semak, pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari di dataran rendah. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1-2 meter, dengan rambut kelenjar yang kebanyakan berbentuk bintang yang bercabang, getahnya bersabun. Batang berkayu, bulat, warnanya cokelat, banyak bercabang. Daun tunggal, bertangkai panjang, helaian daun bulat telur sungsang sampai bulat, berbagi 3-5, taju runcing, panjang 7-22 cm, lebar 6-20 cm, daun muda berwarna keunguan, daun tua warnanya ungu kecokelatan. Bunga majemuk dalam malai rata bertangkai, berbentuk corong, kecil, warnanya keunguan, keluar dari ujung batang. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Buah berkendaga tiga, bulat telur, sedikit berlekuk tiga dengan 6 alur memanjang, warnanya hijau, bila masak menjadi hitam. Bijinya bulat, coklat kehitaman. Bijinya mengandung minyak. Bila diperas, minyak tersebut dapat digunakan untuk lampu.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun: susah buang air besar, radang anak telinga, pembengkakan dan penyakit kulit, demam.
Minyak dari biji: sembelit, perangsang muntah, lepra.
Komposisi :
Kandungan kimia : Akar : alkaloid. Daun : tanin, calcium oksalat, slifur, pectip-substans. Batang: tanin, sulfur.

Tanaman Obat : JARAK BALI

Tanaman Obat

JARAK BALI
(Jatropha podagrica Hook.)


Nama Lokal : Jarak batang gajah.
Uraian :
Tanaman ini dapat ditemukan sebagai tanaman hias, yang ditanam di pekarangan atau tempat rekreasi. Perdu tegak, tinggi 0,5-1,5 meter, bergetah warna putih, batang tunggal atau sedikit bercabang, dengan pangkal batang yang membesar dan melembung seperti umbi. Daun bertangkai yang panjangnya 20­30 cm, helai daun bangun perisai, bentuknya bulat telur melebar dengan ukuran penampang 20-40 cm, bercangap 3 atau 5, taju runcing atau membulat. Bunga dalam malai rata yang bertangkai panjang, dengan bunga betina dan bunga jantan dalam satu tangkai, warnanya merah oranye. Buah bentuk elips melebar, panjang 1,5 cm. Biji lonjong atau bulat panjang.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Demam, bengkak terpukul, digigit ular berbisa.
Komposisi :
Rasa manis, pahit, dingin.

Tanaman Obat : JARAK

Tanaman Obat

JARAK
(Ricinus communis Linn).



Nama Lokal :
Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), jarak (Jawa), kaleke (Madura), gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra), malasai, kalalei, alale, tangang jara, peleng kaliki jera (Sulawesi), jarak (Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor), balacai (Ternate), balacai tamekot (Halmahera), tetanga (Bima).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh liar di hutan, tanah kosong, sepanjang pantai, atau ditanam sebagai komoditi perkebunan. Dapat tumbuh di areal yang kurang subur asalkan pH tanahnya 6- 7 dan drainase airnya baik, sebab akar jarak tidak tahan terhadap genangan air. Jarak merupakan perdu tegak yang tumbuh pada ketinggian antara 0-800 meter di atas permukaan laut, tinggi 2-3 meter, mudah dikembangbiakkan dengan biji-bijian yang telah tua. Jarak adalah tumbuhan setahun dengan batang bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau bersemburat merah tengguli. Datut tunggal, tumbuh berseling, bangun daun bulat dengan diameter 10 - 40 cm, bercangap menjari 7- 9, ujung daun runcing, tepi bergigi, warna daun di permukaan atas hijau tua permukaan bawah hijau muda (Ada varietas yang berwarna merah). Tangkai daun panjang, berwarna merah tengguli, daun bertulang menjari. Bunga majemuk, berwarna kuning oranye, berkelamin satu. Buahnya bulat berkumpul dalam tandan, berupa buah kendaga, dengan 3 ruangan, setiap ruang berisi satu biji. Buahnya mempunyai duri­duri yang lunak, berwarna hijau muda dengan rambut merah.
Khasiat untuk kesehatan :
Biji     :  kesulitan buang air besar, kanker mulut rahim dan kulit, kesulitan melahirkan dan retensi       placenta/ari-ari, kelumpuhan otot muka, TBC kelenjar, bisul,koreng, scabies dan infeksi jamur.
Daun       :     koreng, eczema, gatal, batuk sesak, hernia.
Akar    :  retunatik sendi, tetanus, epilepsi, bronchitis pada anak-anak, luka terpukul, TBC kelenjar, gangguan jiwa.
Minyak   : sembelit, koreng, luka bakar.

Komposisi :
Kandungan kimia, biji : minyak ricinic 40-50 % dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid, isoricinoleic acid, oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga mengandung ricinine, sejumlah kecil cytochrome C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian bertingkat didapat acidic ricin dan basic ricin. Daun: kaemferol-3-rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, rutin, kaempferol, quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vit. C 275 mg %. Minyak: ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, linolenic acid, dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%, monoricinolein 2,9%, nonricinolein 0,9%. Akar: methyltrans-2-­decene-4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne, Beta­sitosterol.

Tanaman Obat: JAMUR KAYU

Tanaman Obat

JAMUR KAYU
(Ganoderma lucidum (Leyss.ex Fr.) Karst.)


(Ricinus communis Linn.)
Nama Lokal : Supa sinduk (Sunda).
Uraian :
Tanaman ini dapat tumbuh secara saprofif pada batang kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperfi lak. Berumur beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Badan terasa lemah, pusing, rasa lemah akibat sakit lama, sulit tidur, bronkhitis kronis, asma, hepatitis, tekanan darah tinggi, sakit jantung koroner, kolesterol tinggi, sakit lambung, tidak napsu makan, rematik sendi.
Komposisi :
Kandungan kimia : Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan saccharida, serta beberapa macam mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper (Co) dan mangan (Mn).

Tanaman Obat : JAMBU MONYET

Tanaman Obat

JAMBU MONYET
(Anacardium occidentale, Linn.)

Nama Lokal :
Jambu monyet, jambu mente (Indonesia); jambu mete (Jawa), jambu mede (Sunda), gaju (Lampung).
Uraian :
Jambu monyet termasuk tumbuhan yang berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah. Nama yang tepat untuk mengklasifikasikan tumbuhan ini adalah tumbuhan yang berdaun lembaga dua atau disebut dikotil. Jambu monyet mempunyai batang pohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua. Daunnya bertangkai pendek dan berbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian berlekuk lekuk, dan guratan rangka daunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih. Bagian buahnya yang membesar, berdaging lunak, berair dan berwarna kuning kemerah-merahan adalah buah semu. Bagian itu bukan buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkai buah yang membesar. Buah jambu monyet yang sebenarnya biasa disebut mete (mente), yaitu buah batu yang berbentuk ginjal dengan kulit keras dan bijinya yang berkeping dua tersebut oleh kulit yang mengandung getah.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Kencing manis, disentri, radang mulut.
Komposisi :
Jambu monyet mengandung senyawa kimia seperti tanim, anacardic acid dan cardol. Selain itu daun jambu monyet yang masih muda juga mempunyai kandungan kimia seperti vitamin A sebesar 2689 SI per 100 gr, vitamin C 65 gr per 100 gr, kalori 73 gr per 100 gr, protein 4,6 gr per 100 gr, lemak 0,5 gr per 100 gr, hidrat arang 16,3 gr per 100 gr, kalsium 33 mg per 100 gr, fosfor 64 mg per 100 gr, besi 8,9 mg dan air 78 gr per 100 gr.

Tanaman Obat : JAMBU BIJI

Tanaman Obat

JAMBU BIJI
(Psidium guajava, Linn.)


Nama Lokal :
Jambu Biji (Indonesia); jambu klutuk, bayawas, tetokal, tokal (Jawa); jambu klutuk, jambu batu (Sunda), jambu bender (Madura).
Uraian :
Jambu biji tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter dpl. Pada umur 2-3 tahun, jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Diabetes melitus, maag, diare (sakit perut), masuk angin, beser, sariawan, sakit kulit, luka baru.
Komposisi :
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun, jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak, atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam; oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) : kalori 49 kal, vritamin A 25 SI, vitamin B1 0,02 mg, vitamin C 87 mg, kalsium 14 mg, hidrat arang 12,2 gram, fosfor 28 mg, besi 1,1 mg, protein 0,9 mg, lemak 0,3 gram, air 86 gram.

Tanaman Obat : JAMBLANG

Tanaman Obat

JAMBLANG
(Syzygium cumini [Linn.] Skeels.)


Nama Lokal :
Sumatera: jambekleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). Jawa: jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). NusaTenggara: juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores). Sulawesi: raporapo jawa (Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang, jambelang, duwet. Nama simplisia Syzygii cumini Cortex (kulit kayu jamblang), Syzygii cumini Semen (biji jamblang).
Uraian :
Jamblang adalah tumbuhanbuah-buahan yang berasal dari Asia dan Australia tropik dan biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 meter dpl. Pohon dengan tinggi 10-20 meter ini berbatang tebal, tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua keunguan. Biji satu, bentuk lonjong, keras, warnanya putih. Berakar tunggang, bercabang-cabang, berwarna cokelat muda. Biasanya, buah j amblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam dan sepat. Kulit kayu bisa digunakan sebagai zat pewarna.
Khasiat untuk kesehatan :
Daging buah   :  digunakan untuk pengobatan kencing manis, batuk kronis, sesak napas (asma), batuk   rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada, nyeri lambung dan diare.
Biji               :  digunakan untuk pengobatan kencing manis, diare, disentri, gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut, keracunan (penawar racun yang tidak spesifik), dan pembesaran limpa.
Kulit                  :  kayu digunakan untuk pengobatan kencing manis; diare.
Komposisi :
Jamblang mengandung minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin alkaloid (jambosine), asam organik, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin.

Tanaman Obat : JAHE

Tanaman Obat

JAHE
(Zingiber officinale Rosc.)

Nama Lokal :
Nama simplisia Zingiberis Rhizoma; rimpang jahe.
Uraian :
Merupakan tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna coklat.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Batuk, membangkitkan nafsu makan, mulas, perut kembung, serbat, gatal (obat luar), luka (obat luar), sakit kepala (obat luar), selesma (obat luar).
Komposisi :
Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.

Tanaman Obat : JAGUNG

Tanaman Obat

JAGUNG
(Zea mays L.)

Nama Lokal :
Nama simplisia Maidis Stigmata; rambut jagung, maidis amylum; pati jagung.
Uraian :
Tanaman berumpun, tegak, tinggi lebih kurang 1,5 meter. Batang bulat, masif, tidak bercabang, warna kuning atau jingga. Daun tunggal, berpelepah, bulat panjang, ujung runcing, tepi rata, panjang 35-100 cm, lebar 3-12 cm, warna hijau. Bunga majemuk, berumah satu, bunga jantan dan betina bentuk bulir, di ujung batang dan di ketiak daun, warna putih. Buah berbentuk tongkol, panjang 8-20 cm, warna hijau kekuningan.
Khasiat untuk kesehatan :
Rambut atau tongkol muda: batu empedu, batu ginjal, busung air pada radang ginjal, busung perut, hepatitis, kencing manis, radang kandung empedu, sirosis, tekanan darah tinggi.
Komposisi :
Saponin, zat samak, flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit. Bunga: stigmasterol.

Tanaman Obat : INGGU

Tanaman Obat

INGGU
(Ruta angustifolia [L.] Pers.)


Nama Lokal :
Inggu (Sunda); godong minggu (Jawa); aruda (Sumatera); anruda busu (Makasar).
Uraian :
Inggu berasal dari Eropa Selatan dan Afrika Utara. Di Jawa, tumbuhan yang dapat menimbulkan iritasi lokal ini sering ditanam di kebun pada daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 meter dpl. Merupakan terna, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1,5 meter, batang berkayu, silindris, ramping. Percabangan banyak, lemah, seluruh bagian bila diremas berbau tidak sedap. Daun majemuk menyirip ganda, letaknya berseling, dengan anak daun lanset atau bulat telur sungsang, pangkal menyempit, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan tidak jelas, panjang 8-20 mm, lebar 2-6 mm, - warnanya hijau muda. Bunga majemuk dalam malai rata, keluar di ujung ranting, dengan mahkota berbentuk mangkok warna, kuning terang. Buah kecil, lonjong, terbagi menjadi 4-5 kotak, warnanya coklat. Biji kecil berbentuk ginjal, warnanya hitam. Di Eropa dikenal sebagai tumbuhan obat penolak guna-guna. Minyak esensialnya digunakan untuk pembuatan parfum dan kosmetik. Perbanyakan dengan setek batang.

Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Demam, influenza, batuk, radang paru, kejang pada anak, ayan, kecikutan, kolik, histeri, menghilangkan nyeri, seperti nyeri ulu hati, dada, dan hernia, hepatitis, haid tidak teratur, tidak datang haid, bisul, radang kulit bemanah, memar akibat terbentur benda keras, gigitan ular berbisa dan serangga, keracunan obat atau racun lain yang mematikan, radang vena, pelebaran pembuluh darah balik, dan cacingan.
Komposisi :
Kandungan kimia : minyak asiri mengandung metil-nonilketone sampai 90%, ketone, pinena, 1-limonena, cineol, asam rutinat, kokusaginin, edulinine, skimmianine, bergapten, graveoline, graveolinine, asam modic, rutin, rhamno glikosid, quersetin flavenol, xanthotoxin, sedikit tanin.

Tanaman Obat : ILER

Tanaman Obat

ILER
(Coleus scutellarioides, Linn,Benth)


Nama Lokal :
Iler (Indonesia), kentangan (Jawa), jawer kotok (Sunda).
Uraian :
Batang pohon herba tegak dan merayap dengan tinggi batang pohonnya berkisar 30 cm sampai 150 cm, mempunyai penampung, batang berbentuk segi empat dan termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah. Daun berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong-jorong atau lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka ragam. Bunga berbentuk  untaian bunga bersusun, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang. Iler dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ­ketinggian 1500 meter dpl. Iler bisa didapat disekitar sungai atau pematang sawah dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Ambeien, diabetes melitus, demam, diare (sakit perut), datang bulan terlambat, bisul.
Komposisi :
Iler mempunyai komposisi kandungan senyawa kimia : alkaloid - etil salisilat - metil eugenol - timol - karvakrol – mineral.

Tanaman Obat : HALIA / Jahe

Tanaman Obat

HALIA
(Zingeber officinale, Rose.)


Nama Lokal :
Halia (Indonesia); jae (Jawa); jahe(Sunda); jae, jahya (Bali); sipodeh (Minang); melito (Gorontalo); jhai (Madura); lia (Flores), goraka (Ternate).
Uraian :
Tanaman Halia adalah tumbuhan liar di ladang yang mempunyai kadar tanah agak basah (lembab) dan banyak memperoleh sinar matahari. Halia termasuk jenis tumbuhan herba menahun. Ciri-ciri tumbuhan ini antara lain mempunyai batang tegak, berakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan halia sangat ditentukan oleh varietasnya. Rimpang halia berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat dengan aroma khas . Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu lebar. Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga Halia muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Halia merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai tropis dan cocok ditanam pada daratan rendah sampai dataran tinggi hingga 1500 meter dpl.
Khasiat untuk kesehatan untuk mengobati sakit :
Rematik/encok, impoten, keracunan udang, pegal, batuk; sakit pinggang, sakit kepala, mencret dan muntah-muntah.
Komposisi :
Rimpang halia mengandung minyak atsiri, damar, mineral, sineol, fellandren, kamfer, borneo, zingiberin, zingiberol, gingerol, zingeron, lipidas, asam aminos, niacin, vitamin A dan protein.

Tanaman Obat : GUDE

Tanaman Obat

GUDE
(Cajanus cajan (Linn) Millsp.)



Nama Lokal :
Kacang hiris (Sunda); kacang bali, ritik lias (Sumatera) ; kacang gude, gude, kacang kayu (Jawa); kance (Bugis) ; kacang kaju (Madura); kekace, undis (Bali); lebui, legui, kacang iris, kacang turis; Puwe jai (Halmahera), fou hate (Temate, Tidore).
Uraian :
Gude atau kacang gude di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman pangan atau digunakan sebagai pupuk hijau. Tumbuhan ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 meter dpl. Pertumbuhannya memerlukan banyak cahaya matahari dan tidak tahan terhadap kondisi lembap. Tumbuh sebagai perdu tegak, tinggi 1-2 m. Batang berkayu, bulat, beralur, berbulu, hijau kecokelatan. Daun berkumpul tiga, bertangkai pendek. Helai daun bulat telur sampai elips, tersebar, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Perbungaan majemuk, keluar dari ketiak daun, bentuk tandan, karangan bunga 15 - 30 cm, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning. Buah polong, panjang 4-10 cm, berbulu, pipih, hijau. Biji kecil, bulat. Warna kulit biji bisa putih keabu-abuan, kuning, cokelat atau hitam. Polong muda dapat dimakan. Polong tua dipanggang atau dibuat sejenis tempe. Daun muda bisa dimakan mentah sebagai lalap, direbus atau dikukus. Perbanyakan dengan biji.
Khasiat untuk kesehatan :
Daun        :  berkhasiat, untuk mengatasi sakit kuning, sakit di dalam mulut, batuk, dan diare, gangguan perut.
Akar         : berkhasiat untuk mengatasi cacingan, batuk berdahak, dan luka.
Biji           :  berkhasiat untuk mengatasi memar.
Komposisi :
Daun gude mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol. Sedangkan batang mengandung flavonoida, saponin, dan tanin.